Cloud hosting (hosting awan) adalah bentuk terbaru hosting yang semakin populer dari waktu ke waktu. Konsep utama dari cloud hosting adalah “Divide and Rule” yang berarti sumber daya yang diperlukan untuk menjaga website tetap online tersebar di lebih dari satu web server dan akan dialokasikan sesuai dengan kebutuhan. Hal ini akan sangat mengurangi kemungkinan terjadinya downtime saat terjadi kerusakan pada server.
Aspek lain adalah bahwa cloud hosting memungkinkan Anda untuk mengelola beban puncak dengan lebih mudah, tanpa menghadapi masalah kekurangan bandwidth karena server lain dapat menyediakan sumber daya tambahan. Karena situs web tidak mengandalkan hanya satu server, melainkan sekelompok server yang bekerja sama yang disebut sebagai “awan (cloud)”.
Contoh Cloud Hosting
Jika Anda mencari contoh siapa yang sudah menerapkan cloud hosting, maka Google akan menjadi contoh paling mudah. Mesin pencari Google menempatkan sumber dayanya ke ratusan cloud hosting. Hal ini membuat Google belum pernah mengalami downtime selama dekade terakhir ini.
Cara Kerja Cloud Hosting
Seperti yang telah dijelaskan, setiap server di jaringan cloud hosting memiliki satu set tugas tertentu. Saat terjadi gangguan pada satu server, maka server lain akan menggantikan server yang gagal tersebut dan menyediakan sumber daya yang diperlukan.
Hal yang sama juga terjadi dalam kasus overloading (kelebihan beban). Untuk memastikan cloud hosting bisa berfungsi baik, diperlukan hardware server berkualitas tinggi agar mampu menjalankan berbagai tugas tersebut.
Sebuah server pusat mengelola sistem, memantau lalu lintas dan permintaan client untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Sistem ini mengikuti seperangkat aturan yang disebut protokol dan menggunakan jenis khusus dari perangkat lunak yang disebut middleware. Middleware network memungkinkan komputer untuk berkomunikasi satu sama lain. Sebagian besar, server tidak berjalan pada kapasitas penuh. Itu berarti ada kekuatan pemrosesan yang hasil buangannya tidak terpakai. Maka akan memerlukan sebuah cara. Teknik ini disebut virtualisasi server. Dengan memaksimalkan output dari setiap server, virtualisasi server mengurangi kebutuhan pada mesin dalam bekerja.
Hardware berkualitas rendah hanya akan meniadakan kelebihan cloud hosting dan justru hanya meningkatkan biaya tanpa diiringi hasil yang signifikan.
Penyedia layanan cloud hosting berkualitas harus mampu memberikan layanan cloud yang handal yang harus bisa melebihi apa yang ditawarkan oleh dedicated server.
Cloud Hosting vs Dedicated Server
Faktor yang membedakan antara cloud hosting dengan dedicated server adalah soal kehandalannya.
Cloud hosting yang memiliki jaringan server akan memiliki waktu “uptime” lebih baik dibandingkan dedicated server yang hanya memiliki satu server. Namun, keunggulan cloud hosting memang masih harus ditebus dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dedicated server.
Bagi perusahaan yang memerlukan situs web mereka selalu bisa diakses, maka cloud hosting akan menjadi pilihan tepat.
Aspek lain adalah bahwa cloud hosting memungkinkan Anda untuk mengelola beban puncak dengan lebih mudah, tanpa menghadapi masalah kekurangan bandwidth karena server lain dapat menyediakan sumber daya tambahan. Karena situs web tidak mengandalkan hanya satu server, melainkan sekelompok server yang bekerja sama yang disebut sebagai “awan (cloud)”.
Contoh Cloud Hosting
Jika Anda mencari contoh siapa yang sudah menerapkan cloud hosting, maka Google akan menjadi contoh paling mudah. Mesin pencari Google menempatkan sumber dayanya ke ratusan cloud hosting. Hal ini membuat Google belum pernah mengalami downtime selama dekade terakhir ini.
Cara Kerja Cloud Hosting
Seperti yang telah dijelaskan, setiap server di jaringan cloud hosting memiliki satu set tugas tertentu. Saat terjadi gangguan pada satu server, maka server lain akan menggantikan server yang gagal tersebut dan menyediakan sumber daya yang diperlukan.
Hal yang sama juga terjadi dalam kasus overloading (kelebihan beban). Untuk memastikan cloud hosting bisa berfungsi baik, diperlukan hardware server berkualitas tinggi agar mampu menjalankan berbagai tugas tersebut.
Sebuah server pusat mengelola sistem, memantau lalu lintas dan permintaan client untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Sistem ini mengikuti seperangkat aturan yang disebut protokol dan menggunakan jenis khusus dari perangkat lunak yang disebut middleware. Middleware network memungkinkan komputer untuk berkomunikasi satu sama lain. Sebagian besar, server tidak berjalan pada kapasitas penuh. Itu berarti ada kekuatan pemrosesan yang hasil buangannya tidak terpakai. Maka akan memerlukan sebuah cara. Teknik ini disebut virtualisasi server. Dengan memaksimalkan output dari setiap server, virtualisasi server mengurangi kebutuhan pada mesin dalam bekerja.
Hardware berkualitas rendah hanya akan meniadakan kelebihan cloud hosting dan justru hanya meningkatkan biaya tanpa diiringi hasil yang signifikan.
Penyedia layanan cloud hosting berkualitas harus mampu memberikan layanan cloud yang handal yang harus bisa melebihi apa yang ditawarkan oleh dedicated server.
Cloud Hosting vs Dedicated Server
Faktor yang membedakan antara cloud hosting dengan dedicated server adalah soal kehandalannya.
Cloud hosting yang memiliki jaringan server akan memiliki waktu “uptime” lebih baik dibandingkan dedicated server yang hanya memiliki satu server. Namun, keunggulan cloud hosting memang masih harus ditebus dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dedicated server.
Bagi perusahaan yang memerlukan situs web mereka selalu bisa diakses, maka cloud hosting akan menjadi pilihan tepat.