Perbedaan Cloud Web Hosting dan Shared Web Hosting Tradisional

Cloud hosting adalah sebuah solusi hosting yang amat handal, mudah untuk berkembang dengan biaya yang terjangkau. Berbeda dengan solusi hosting tradisional dalam beberapa aspek penting.

Shared Web Hosting Tradisional

Pada penyedia jasa layanan web hosting tradisional, website Anda di-hosting-kan pada sebuah mesin server. Hal ini memang murah dan cocok bahkan bagi yang memiliki budget kecil sekalipun. Pada dasarnya anda bisa mendapatkan jasa layanan shared hosting dengan biaya bahkan kurang dari $1/bulan di luar sana. Namun demikian, menggunakan account shared hosting seperti ini juga berarti anda sebenarnya berbagi-pakai sumberdaya mesin server yang sama dengan beberapa pengguna account shared hosting yang lain. Website anda pada dasarnya menggunakan sumberdaya mesin server yang sama dengan yang digunakan oleh website-website lainnya yang di-hosting-kan pada mesin server tersebut, yakni CPU, RAM, kapasitas disk, bandwidth dll. Mesin-mesin server yang menjalankan account-account shared hosting seperti ini pada umumnya selalu penuh. Jika ada salah satu website yang membebani server tersebut, maka seluruh pengguna server tersebut akan merasakan dampaknya yakni kecepatan loading website yang menurun, kinerja yang buruk atau bahkan kegagalan server secara menyeluruh (server down).

Web hosting tradisional yang mengandalkan sistem server tunggal seperti ini juga mudah sekali untuk mengalami masa kegagalan server (server downtime) yang lebih lama oleh karena perbaikan /kegagalan hardware (motherboard yang rusak, CPU, RAM, harddisk, power supply, dll) yang bisa memakan waktu hingga berjam-jam (ini kalau seandainya sang penyedia jasa layanan hosting tersebut menyediakan stok cadangan untuk perlengkapan server bersangkutan) dan bahkan hingga berhari-hari (jika sang penyedia jasa layanan hosting tidak punya stok cadangan dan terpaksa harus memesan terlebih dahulu kepada vendor).

Cloud Web Hosting

Pada sistem cloud, website anda di-hosting-kan pada serangkaian server-server yang saling berhubungan satu sama lain dan berfungsi sebagai satu kesatuan. Anda tidak harus bergantung pada satu mesin server saja – jika salah satu mesin server rusak, mesin server lainnya akan segera mengambil alih dengan jeda waktu yang singkat saja sehingga masa kegagalan server (server downtime) menjadi amat minimal.

Website Anda mendapatkan alokasi sumberdaya yang dikhususkan (CPU, RAM dan kapasitas disk) yang tidak dibagi-pakai dengan pengguna lainnya. Jika situs anda mendapatkan jumlah pengunjung yang banyak dan membutuhkan sumberdaya yang lebih lagi, anda bisa dengan mudah melakukan upgrade ke paket hosting yang lebih baik dengan jumlah sumberdaya yang lebih banyak. Jika salah satu pengguna melebihi batas penggunaan sumberdaya yang sudah dialokasikan untuknya, maka hanya website sang pengguna bersangkutan sajalah yang akan mengalami penurunan performa/tidak bisa di-load. Pengguna-pengguna lainnya beserta website-website lainnya tidak akan terpengaruh sama sekali. Penggunaan sumberdaya diantara para pengguna di sistem cloud akan menjadi adil dan dibatasi antara satu dengan yang lainnya. Hal ini tentu saja akan mencegah penyalahgunaan penggunaan sumberdaya oleh pengguna itu sendiri atau oleh pengguna yang lain.

Demikan ulasan singkat mengenai perbedaan Cloud Web Hosting dan Shared Web Hosting Tradisional. Semoga dapat menambah informasi dalam membangun sebuah website sesuai dengan kebutuhan bisnis online Anda saat ini.
Previous Post Next Post